Dewasa kini, media sosial menjadi media yang paling mendominasi dalam menyebarkan berita up to date terkait kehidupan di masyarakat. Bagaimana tidak, media sosial terhubung secara luas ke platform web dan seluler yang mana memungkinkan setiap individu yang menggunakannya dapat terhubung dengan orang lain dalam jaringan virtual. Media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, yaitu Facebook, Twitter, Instagram atau aplikasi jejaring lainnya.
Saat ini, media sosial dapat dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari remaja hingga dewasa. Namun, perbedaan signifikan yang membedakan pengguna media sosial dewasa, yaitu untuk dapat mengetahui informasi luar dan terhubung dengan teman dekat sedangkan pengguna media sosial remaja lebih kepada tidak membatasi postingan mereka hanya untuk teman, melainkan lebih bebas dari kehidupan sebenarnya.
Hal tersebut dapat mempengaruhi mental remaja jika dilakukan secara berlebihan, seperti penelitian yang dilaporkan dalam jurnal JAMA Psychiatry menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari dapat berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental terutama masalah internalisasi atau masalah yang menyangkut citra diri. Fakta ini didukung pula oleh penelitian Survei Pew Research Center tahun 2018 tentang remaja Amerika Serikat (AS), menunjukkan bahwa satu dari enam remaja telah mengalami setidaknya satu dari empat bentuk perilaku penganiayaan online mulai dari 42% panggilan nama, 32% menyebarkan rumor palsu, 25% menerima gambar eksplisit yang tidak diminta , dan 16% mendapatkan ancaman fisik. Terlebih, Hal yang membuat kondisi ini semakin buruk adalah ketika remaja menganggap hal-hal negatif yang terjadi di media sosial sebagai hal yang lumrah dan "risiko" dari bermain di media sosial. Jika hal ini terus dibenarkan, maka dapat memicu masalah yang lebih serius lagi.
Pengaruh bermain media sosial dapat beragam dari mulai pengaruh kesehatan mental dan kesehatan fisik. Penggunaan sosial media yang secara terus-menerus dapat membahayakan kesehatan mental, seperti perasaan iri, tidak mampu dan kurang puas dengan hidup, mudah depresi, Fear of Missing Out (FOMO) atau merasa takut tertinggal informasi yang sedang tren, hingga memalsukan kehidupan aslinya. Sedangkan pengaruh media sosial terhadap kesehatan fisik, seperti hipertensi, gangguan fungsi jantung, nyeri dada, nyeri punggung, nyeri kepala, hingga gangguan tidur atau insomnia. Sehingga Ketidaksadaran remaja akan dampak negatif media sosial membuktikan bahwa mereka masih cenderung belum mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya terhadap penggunaan media sosial secara bijak dan menyebabkan bahaya, baik kesehatan mental maupun kesehatan fisik.
Fauziyyah Suci Nur'bayyin
Tidak ada komentar
Posting Komentar