Orang tua akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentang apa yang di ajarkannya kepada anaknya. Apakah di ajarkan membaca Al-Qur'an atau bernyanyi? Apakah diajarkan sedekah atau mencuri? Apakah diajarkan adab yang tinggi atau menjadi anak yang durhaka, pemarah dan seterusnya. Raulullah SAW bersabda :
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan di minta pertanggung jawabnya dari apa yang di pimpinnya. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan di mintai pertanggung jawaban dari apa yang dia pimpin. Begitu juga Wanita adalah pemimpin di rumah tangganya (setelah suaminya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang di pimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Perlu kita ketahui bahwa anak merupakan nikmat yang besar. Nikmat itu akan senantiasa ada, akan menyertai hambaNya, dan akan dijaga oleh Allah dengan cara bersyukur. Dan nikmat itu akan di cabut oleh Allah karena kekufuran dan kemaksiatan. Begitu juga anak-anak yang Allah titipkan kepada para orang tua.
Bagaimana cara orang tua bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat anak? Jawabannya adalah dengan cara orang-orang tua menunaikan hak-hak dari anak-anak mereka dan memberikan Pendidikan yang baik.
Pada anak usia golden age 0-7 sangat cocok diberikan model pemberian aturan dengan cara learning by doing dan learning by example. Artinya anak belajar disiplin dengan cara melihat perilaku orang tua dan mengambil contoh atau teladan dari orang tua.
1. TELADAN (ROLE MODEL)
• Suri tauladan adalah metode paling efektif yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
• Contohnya Rasulullah tidak sungkan memberikan contoh kepada umaatnya, tidak hanya memerintah saja.
• Rasulullah ikut perang, menggali parir untuk perlindungan, menjahit sepatunya sendiri bahkan berbelanja ke pasar.
2. PEMBIASAAN (HABITUALISASI)
• Pengalaman kebaikan yang terus menerus diulang-ulang. Pepatah mengatakan bisa karena biasa, begitu juga perilaku, baik batin maupun lahir.
• Menurut Ibnu Qayyim seseorang akan tumbuh dengan kebiasaan yang di tanamkan oleh orang tua atau pembimbingnya.
• Kalau sifat-sifat tercela dibiasakan sejak kecil, kemudian dibiarkan, ketika sudah dewasa akan sulit baginya untuk menghilangkannya.
3. Pemotivasian
• Berupa nasihat (mauidzhoh) dan peringatan (tadzkir), maupun janji kesenangan (targhib) dan ancaman dosa (tarhib).
• Nasihat dan peringatan memerlukan keikhlasan serta pengulangan terus-menerus. Supaya menyentuh kalbu si anak.
• Janji kesenangan agar anak melaksanakan perintah dan mematuhi aturan Allah dan melaksanakan kebaikan.
• Ancaman dosa bertujuan agar anak menjauhi kejahatan.
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan di minta pertanggung jawabnya dari apa yang di pimpinnya. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan di mintai pertanggung jawaban dari apa yang dia pimpin. Begitu juga Wanita adalah pemimpin di rumah tangganya (setelah suaminya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang di pimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Perlu kita ketahui bahwa anak merupakan nikmat yang besar. Nikmat itu akan senantiasa ada, akan menyertai hambaNya, dan akan dijaga oleh Allah dengan cara bersyukur. Dan nikmat itu akan di cabut oleh Allah karena kekufuran dan kemaksiatan. Begitu juga anak-anak yang Allah titipkan kepada para orang tua.
Bagaimana cara orang tua bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat anak? Jawabannya adalah dengan cara orang-orang tua menunaikan hak-hak dari anak-anak mereka dan memberikan Pendidikan yang baik.
Pada anak usia golden age 0-7 sangat cocok diberikan model pemberian aturan dengan cara learning by doing dan learning by example. Artinya anak belajar disiplin dengan cara melihat perilaku orang tua dan mengambil contoh atau teladan dari orang tua.
1. TELADAN (ROLE MODEL)
• Suri tauladan adalah metode paling efektif yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
• Contohnya Rasulullah tidak sungkan memberikan contoh kepada umaatnya, tidak hanya memerintah saja.
• Rasulullah ikut perang, menggali parir untuk perlindungan, menjahit sepatunya sendiri bahkan berbelanja ke pasar.
2. PEMBIASAAN (HABITUALISASI)
• Pengalaman kebaikan yang terus menerus diulang-ulang. Pepatah mengatakan bisa karena biasa, begitu juga perilaku, baik batin maupun lahir.
• Menurut Ibnu Qayyim seseorang akan tumbuh dengan kebiasaan yang di tanamkan oleh orang tua atau pembimbingnya.
• Kalau sifat-sifat tercela dibiasakan sejak kecil, kemudian dibiarkan, ketika sudah dewasa akan sulit baginya untuk menghilangkannya.
3. Pemotivasian
• Berupa nasihat (mauidzhoh) dan peringatan (tadzkir), maupun janji kesenangan (targhib) dan ancaman dosa (tarhib).
• Nasihat dan peringatan memerlukan keikhlasan serta pengulangan terus-menerus. Supaya menyentuh kalbu si anak.
• Janji kesenangan agar anak melaksanakan perintah dan mematuhi aturan Allah dan melaksanakan kebaikan.
• Ancaman dosa bertujuan agar anak menjauhi kejahatan.
Maghrisul Akhiroh Syam
Tidak ada komentar
Posting Komentar