Mahasiwa UI tak tinggal diam salah satu kepedulian mahasiwa terhadap masyarakat yaitu dengan kritik pedas DPR yang mana menunjukkan badan puan digantikan oleh tikus , hal tersebut merupakan lambang bahwa merampas hak-hak masyarakat sipil, merugikan kelas pekerja, serta mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Awal mula di embel-embel mensejahterakan yang nyatanya menjatuhkan masyarakat, suara masyarakat sudah tak lagi didengar oleh petinggi, yang kaya makin kaya serta yang miskin makin miskin sebuah kata yang sudah tak asing lagi di dengar oleh telinga manusia.
Mahasiswa saat ini merupakan tameng bagi masyarakat , siapa lagi yang akan membela masyarakat selain mahasiswa? Siapa lagi yang rela hujan-hujanan, kepanasan, hanya sekedar sebuah keadilan negara ? itu semua dilakukan oleh mahasiswa yang ingin menegakkan keadilan di Negara ini.
Pemerintah sudah tutup telinga , bukan sepatutnya pemerintah melakukan hal itu , yang perlu di dengar adalah suara rakyat, bukan menutup telinga hanya kehendak sendiri. Puan maharani merupakan salah satu nama yang tak asing di telinga masyarakat, yang saat itu terkenal dengan mematikan microfon salah satu anggota dpr yang sedang berpendapat, dan sekarang menjadi sorotan kembali karena beliau merupakan ketua DPR RI, yang mana telah membuat UU Cipta Kerja.
Hal itu membuat BEM di berbagai fakultas membuka suara akan hal ini, sehingga tak hanya UI saja banyak kampus-kampus lain memposting konten tersebut yang tujuannya pun sama kepada DPR RI.
Sepatutnya pemerintah mendengar suara rakyat , mensejahterakan rakyat, sehingga meminimalisir hal seperti ini terjadi lagi , kehendak masyarakat pun seharusnya di dengar karena kami sebagai masyarakat mempunyai hak berbicara kepada pemerintah.
Tidak ada komentar
Posting Komentar