Saat ini umat muslim di Indonesia tengah berbahagia menjalani bulan suci Ramadhan ini. Nikmatnya bulan Ramadhan ini membuat orang-orang bersemangat untuk beribadah dan melakukan kebaikan. Bulan yang menjanjikan kebaikan berlipat ganda, bulan yang menjadikan masjid-masjid penuh setiap malamnya. Di siang hari menahan haus dan lapar di malam hari menikmati pelepasan dahaga serta heningnya malam untuk mengadu kepada sang pencipta.
Ada orang yang memanfaatkan Ramadhan dengan khusu' beribadah, dan tidak sedikit yang menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak beraktifitas. Sungguh sangat disayangkan orang-orang yang menyia-nyiakan Ramadhan dan menjadikannya sebagai alasan untuk tidak melakukan apapun. Padahal jika kita menelisik kembali ke zaman dahulu, zaman perjuangan islam dimana para sahabat Rasulullah berjuang melawan musuh islam pada saat bulan Ramadhan. Ya perang Badar, perang umat Islam melawan kaum kafir Quraiys yang jumlahnya lebih banyak. Perang ini terjadi pada 17 Ramadhan di tahun kedua hijriah.
Bisa di banyangkan bukan, bagaimana sulitnya perjuangan para sahabat. Bahkan beberapa terpaksa sahur di dunia namun berbuka di Syurga. Lantas apakah layak sekiranya kita menajadikan puasa sebagai alasan untuk tidak melakukan apapun. Hidup di negara yang tidaklah setandus tanah arab. Tapi benar perkataan Rasulullah. Bahwa sahabat dimasa beliau hanya berperang melawan musuh tapi umatnya di akhir zaman melawan hawa nafsunya masing-masing.
Kenapa bisa puasa menjadi alasan orang-orang untuk malas bergerak. Jika alasannya karna tidak makan dan minum di siang harinya, lantas kenapa para tunawisma mampu berjalan meski mereka belum makan beberapa hari. Maka perlu sekiranya kita memperhatikan setiap yang masuk kedalam tubuh disaat berbuka maupun sahur. Agar ketika disiang hari kita bisa beraktifitas. Makanan yang masuk harus menjadi tenaga, tidak hanya menjadikan tubuh sebagai tempat pembusukan. Mari menjaga pola makan serta banyak bergerak agar Ramadhan yang sedang kita jalani ini menjadi Ramadhan yang penuh dengan kenikmatan dari Allah SWT. Sangat disayangkan jika kita hanya menyia-nyiakan kehadirannya. Karena tidak ada jaminannya tahun depan kita masi diberikan nikmat untuk kembali merasakannya. Oleh karena itu mari kita gunakan Ramadhan ini untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah serta tidak menjadikannya alasan untuk tidak melakukan apapun.
Oleh: Helmi Syarah
Tidak ada komentar
Posting Komentar