Bandung- DKM masjid Al Mukarromah rutin adakan berbagai kegiatan selama ramadhan. Masjid yang terletak di komplek Persada Asri 3 jalan Rancabolang ini rutin menghadirkan para ustaz untuk mengisi ceramah sebelum shalat terawih dilaksanakan. Isi ceramah yang disampaikan ringan dan sangat relevan dengan kehidupan. Seperti hari ini, kamis (14/04/23) ceramah yang disampaikan berjudul "Bersungguh-sungguh di Dunia, insya Allah berbahagia di Akhirat".
Dalam ceramahnya, ustaz menyampaikan bahwasannya dunia ini dipenuhi oleh canda tawa. Maksud canda tawa disini adalah, nikmati dunia seperlunya saja. Jangan sampai karena dunia kita melalaikan akhirat. Beliau juga menyebutkan, bahwa orang muslim ketika melakukan kebaikan maka akan mendapatkan balasan di dunia dan akhirat kelak, berbeda dengan orang kafir yang ketika melakukan kebaikan mereka hanya mendapatkan balasan di dunia saja.
"Dunia ini bagi orang muslim merupakan persinggahan saja, persinggahan sebelum ke kampung halaman yang sesungguhnya yaitu akhirat. Maka dari itu persiapkan dengan persiapan yang terbaik. Apa persiapan terbaik, yaitu takwa rasa takut dan taat kepada Allah" tuturnya.
Di akhir Ramadhan ini, beliau juga menyampaikan untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah. Jangan sampai gemerlapnya dunia menyilaukan hati kita. Harta dunia yang membuat kita lalai ibadah. Jangan terlalu mencintai dunia seperti orang-orang kafir. Orang-orang kafir hanya sibuk memikirkan dunia, karena memang syurganya mereka hanya dunia saja. Bagi mereka tidak ada kehidupan setelah kematian. Namum berbeda dengan kita umat islam. Dimana kita meyakini akan adanya hari akhir setelah kematian. Dan kita meyakini juga, bahwa itulah sebetulnya tujuan kita dihidupkan didunia. Untuk mencari bekal di akhirat kelak. Sangat disayangkan jika kita muslim namun berprilaku seperti orang kafir, yang sangat mencintai dunia.
"Akhir ramadhan ini jangan sampai kita hanya sibuk mempersiapan idul fitri sehingga lalai akan keutamaan akhir ramadhan. Sibuklah di akhir ramadan ini dengan amalan-amalan yang sekiranya bisa membatu kita di akhirat. Perbanyak baca Al-Qur'an, sedekah. Jangan sampai menjadi manusia yang sombong, bersungguh-sungguh dalam kehidupan dunia agar menjadi tabungan di akhirat kelak" pungkasnya
Helmi Syarah
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dalam ceramahnya, ustaz menyampaikan bahwasannya dunia ini dipenuhi oleh canda tawa. Maksud canda tawa disini adalah, nikmati dunia seperlunya saja. Jangan sampai karena dunia kita melalaikan akhirat. Beliau juga menyebutkan, bahwa orang muslim ketika melakukan kebaikan maka akan mendapatkan balasan di dunia dan akhirat kelak, berbeda dengan orang kafir yang ketika melakukan kebaikan mereka hanya mendapatkan balasan di dunia saja.
"Dunia ini bagi orang muslim merupakan persinggahan saja, persinggahan sebelum ke kampung halaman yang sesungguhnya yaitu akhirat. Maka dari itu persiapkan dengan persiapan yang terbaik. Apa persiapan terbaik, yaitu takwa rasa takut dan taat kepada Allah" tuturnya.
Di akhir Ramadhan ini, beliau juga menyampaikan untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah. Jangan sampai gemerlapnya dunia menyilaukan hati kita. Harta dunia yang membuat kita lalai ibadah. Jangan terlalu mencintai dunia seperti orang-orang kafir. Orang-orang kafir hanya sibuk memikirkan dunia, karena memang syurganya mereka hanya dunia saja. Bagi mereka tidak ada kehidupan setelah kematian. Namum berbeda dengan kita umat islam. Dimana kita meyakini akan adanya hari akhir setelah kematian. Dan kita meyakini juga, bahwa itulah sebetulnya tujuan kita dihidupkan didunia. Untuk mencari bekal di akhirat kelak. Sangat disayangkan jika kita muslim namun berprilaku seperti orang kafir, yang sangat mencintai dunia.
"Akhir ramadhan ini jangan sampai kita hanya sibuk mempersiapan idul fitri sehingga lalai akan keutamaan akhir ramadhan. Sibuklah di akhir ramadan ini dengan amalan-amalan yang sekiranya bisa membatu kita di akhirat. Perbanyak baca Al-Qur'an, sedekah. Jangan sampai menjadi manusia yang sombong, bersungguh-sungguh dalam kehidupan dunia agar menjadi tabungan di akhirat kelak" pungkasnya
Helmi Syarah
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar