Insight-cybermedia.com - Gubernur Jawa, Barat Ridwan Kamil mendorong seluruh lembaga penyiaran di Jabar beradaptasi terhadap disrupsi digital dalam menyiarkan informasi. Masifnya era digital saat ini harus dijadikan tantangan oleh lembaga penyiaran, agar tetap bisa menjaga eksistensi.
Ditemui usai menghadiri peringatan Hari Penyiaran Daerah
(Harsiarda) 2023, Ridwan Kamil ingin lembaga penyiaran selain menyebarkan
informasi melalui stasiun televisi dan radio, juga harus memanfaatkan platform
seperti Youtube maupun media sosial lainnya dengan konten menarik. Hal itu agar
lebih mudah diakses oleh masyarakat melalui telepon pintar.
"Tantangan lembaga penyiaran agar mempunyai
eksistensi, juga di media sosial misalkan Youtube agar mudah dijangkau warga
tak hanya dengan cara konvensional," ujar Ridwan Kamil, di Trans Studio
Bandung, Selasa (6/6/2023) malam.
Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan, Jabar memiliki
keunikan tersendiri dalam dunia penyiaran. Meski di era disrupsi digital,
jumlah lembaga penyiaran di Jabar relatif banyak, yaitu 437 lembaga.
"Jabar agak unik di era disrupsi digital, jumlah
lembaga penyiarannya sangat banyak, yakni 437," tuturnya.
Artinya, lanjut Kang Emil, lembaga penyiaran di Jabar
masih tetap bisa konsisten memberikan informasi kepada masyarakat di tengah
gempuran media sosial.
Menurut Kang Emil, peran dari Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah (KPID) Jabar sangat besar sebagai instrumen penting dan menjadi benteng
dalam menjaga arus informasi yang dikonsumsi oleh hampir 50 juta warga Jabar.
"Selamat Hari Penyiaran Daerah, KPID teruslah
menjadi benteng dalam menjaga arus informasi yang dikonsumsi oleh hampir 50
juta warga Jabar," pesan Kang Emil.
Sementara itu Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet
mengungkapkan, di era disrupsi digital saat ini banyak masyarakat yang
menganggap TV dan radio sudah ditinggalkan. Nyatanya sebuah penelitian pada
tahun 2022 menyatakan bahwa 79 persen masyarakat Indonesia masih menonton TV.
Reporter : Faishal Fadhilah
Tidak ada komentar
Posting Komentar