Bandung, Insight-Cybermedia.com - Yuk Ngaji Bandung, ialah komunitas hijrah bagi pemuda di sekitaran Bandung. Dalam pendekatan dakwahnya, Yuk Ngaji Bandung merangkul kebiasaan-kebiasaan yang seringkali dilakukan remaja diusianya. Karena dakwah seperti inilah, Yuk Ngaji Bandung dapat dukungan yang begitu banyak dan digemari oleh pemuda saat ini.
YN Bandung telah melaksanakan Meet Up atau Kajian Yuk Ngaji Bandung dengan mengusung ide dan gagasan Millenialis. Meet Up dengan judul One Piece: True History in Void Century pada tanggal 21 Mei 2023 di Rabbani, Dipatiukur, Bandung. One Piece pasti familiar sekali di telinga pemuda saat ini, karena One Piece merupakan karya anime fenomenal dari industry hiburan Jepang. (9/6/2023)
“Dakwah itu adalah cinta. Bayangin kang, kita kalo nonton film yang rame banget, kita pasti pengen dong sebarin dan sharing ke temen-temen terdekat kita. Karena kita ingin temen kita merasakan sensasi film yang rame banget kita tonton tadi. Gitu juga dengan dakwah kang, kita pengen orang lain juga ngerasain indahnya Islam itu gimana, kita gabisa nahan diri buat cerita ini kang. Nah, dalam nyempeinnya, kita harus kreatif kang, seperti ini contohnya. Ini lebih banyak bakal ngerangkul para wibu (orang yang suka anime), tapi tidak menutup kemungkinan orang yang bukan wibu pun tertarik soal ini, gitu kang,” ungkap Aga Al Ghifari sebagai coordinator Yuk Ngaji Bandung.
Acara Meet Up ini juga dihadiri oleh Nicko Pandawa, seorang sejarawan terkenal karena karyanya. Uniknya, beliau hadir menambah penjelasan dari kajian ini jadi menarik sekali. Karena dari sebuah anime bisa relate dengan sejarah Islam maupun musuh-musuh Islam di masa lalu.
“Daging banget asli. Belum pernah dalam kehidupan saya ngobrolin anime, jadi berpahala gini, sesuai judul meet up kali ya kang. Ada kata “The Void Century” atau abad kekosongan. Nah darisana lah kemudian bang Nicko ini masuk dan menjelaskan tentang sirah atau sejarah yang menarik tentang musuh-musuh Islam atau kenapa Islam bisa sampai terintimidasi dan tidak punya kekuaran seperti sekarang ini,” ujar Rafi sebagai peserta Meet Up YN Bandung.
Tidak hanya itu, Meet Up ini juga dihadiri oleh Abu Hikari, pembina Kajian Anime dan Alkaiito, pembina Wibu Mengaji. Dari ini bisa ditangkap bahwa dakwah yang dilakukan oleh YN Bandung ialah berdakwah dengan kemasan yang digemari pemuda saat ini.
“Saya terharu kang. Saya tidak pernah menyangka ada kajian agama berbasis anime atau ada sangkutpautnya dengan agama kita, jujur saya selalu dimarahin atau diframe negative karena suka nontonin anime oleh sekitar, dianggap buang-buang waktu lah, yang paling nyesek itu dibilang nonton anime gabakal nyelamatin di akhirat. Saya seneng YN Bandung merangkul saya sebagai penggemar anime, saya rasa saat ini dakwah yang dibutuhkan ialah seperti dakwah yang dilakukan YN Bandung bagi orang seperti saya atau yang miri dengan saya.” ujar Abi Hiba sebagai anggota YN Bandung.
Dakwah ialah Bahasa cinta. Jangan sampai dakwah dilakukan dengan kasar dan menjustifikasi negatik orang yang hendak didakwahi oleh kita sendiri, mungkin feedback nya belum terasa sekarang, tapi lihat orang-orang justru akan menjauhi kita, bahkan Islam itu sendiri.
Indra Margana
marganaausi@gmail.com
@marganaid
Komunikasi Penyiaran Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar