Bandung - Sebanyak 18 sapi di Kabupaten Bandung Barat terinfeksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bandung Barat, Dedi Supriadi. LSD adalah penyakit yang menyerang kulit sapi dan dapat menyebar dengan cepat pada hewan yang terinfeksi.
Dedi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan pada sapi-sapi yang terinfeksi tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan sebanyak 15.000 vaksin untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit ini.
Penyakit LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak, terutama menjelang Idul Adha yang merupakan momen penting dalam budaya dan agama Islam di Indonesia. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait di Kabupaten Bandung Barat telah bekerja sama untuk mengatasi penyebaran penyakit ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Barat, Ade Sudrajat, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada peternak tentang tindakan pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit LSD. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pengawasan terhadap transportasi hewan yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Meskipun demikian, Ade menekankan bahwa peran aktif dari peternak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Peternak harus selalu memperhatikan kesehatan hewan-hewan mereka dan melaporkan jika ada tanda-tanda penyakit pada hewan.
Kecemasan terhadap penyebaran penyakit LSD juga dirasakan oleh masyarakat sekitar. Beberapa warga mengatakan bahwa mereka khawatir dengan adanya penyakit ini karena dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Dalam situasi seperti ini, kerja sama antara pihak-pihak terkait dan kesadaran dari peternak dan masyarakat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit LSD. Diharapkan bahwa upaya pencegahan yang telah dilakukan dapat meminimalkan kerugian ekonomi dan menjaga kesehatan hewan dan manusia di Kabupaten Bandung Barat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar