Bandung- Seperti diketahui, bahwa larangan suporter tim tamu hadir di seluruh pertandingan Liga 1 diberlakukan karena demi memuluskan izin keamanan. Dimana Liga 1 2023/2024 akan berbenturan dengan tahun politik, dimana ada agenda kampanye Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif.
Tobi menjelaskan maksudnya, dengan mekanisme penjualan tiket online yang kini mulai diberlakukan oleh seluruh panpel, membuat semua orang bisa membeli tiket tersebut. Termasuk suporter tim tamu yang bisa saja masuk ke tribun stadion meski tanpa atribut.
"Jadi begini maksudnya. Kalau dilarang itu kan bagaimana cara melarangnya? Karena kan sekarang di setiap stadion hampir semua tiket online. Artinya, semua suporter bukan hanya tuan rumah, tamu pun bisa membeli," sebutnya.
Kondisi tersebut yang berpotensi menjadi berbahaya. Dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti fans tim tuan rumah yang tak menerima kehadiran suporter bersangkutan. Situasi yang justru akan sulit diantisipasi oleh panpel maupun pihak keamanan.
"Jadi, walaupun dilarang pasti ada aja yang tetap berangkat walaupun tidak menggunakan atribut dan sebagainya. Justru itu kan malah bahaya karena tidak terkoordinir. Takutnya ada apa-apa, takutnya malah tidak diterima oleh tim tuan rumah malah berbahaya," paparnya.
Berbeda menurut Tobias jika suporter diizinkan datang. Ada koordinasi, hingga pengawalan bisa dilakukan. "Justru, kalau diizinkan itu jelas. Koordinasi dengan pihak keamanan jelas, dengan suporter tim tuan rumah jelas. Jadi keberangkatan terkordinir. Jumlah orangnya, kuota tiketnya, jadi lebih bisa dipantau."
Ilham Rahmat Maulana
UIN SGD Bandung
ilhamrahmatmaulana1@gmail.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar