Dakwah adalah suatu usaha untuk mengubah manusia dari keadaan yang tidak baik menjadi lebih baik dan sempurna, manifestasi dakwah bukan hanya dengan usaha meningkatkan suatu pemahaman keagamaan dan suatu padangan hidup saja, tetapi pengejawantahan dakwah itu sendiri dengan cara pengamalan ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Dakwah islam di era digital tidak terlepas dari berbagai kendala dan banyaknya tantangan yang dihadapi. Sehingga dakwah islam akan menghadapi bermacam-macam problem yang sangat kompleks dan rumit.
Setidaknya banyak tantangan dakwah Islam yang berkaitan dengan akses globalisasi dan kenyataan pluralitas agama. Bahkan apabila kita amati, dakwah Islam di era digital akan selalu menghadapi kendala apabila tidak diselesaikannya masalah kompleks yang kerap terjadi seperti, realitas sosial yang sekarang semakin beragam akibatnya adanya kesejangan di masyaraka tidak dapat kita hindari.
Globalisasi saat ini adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, melalui jaringan teknologi yang biasa kita sebut sebagai internet, dengan melalui teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan hingga penjuru dunia, sehingga realitas dunia sekarang dengan segala kemajemukan kesenjangan dan banyak ironi yang telah terjadi yang menyebabkan adanya sekat-sekat sosiso kultural bangsa yang mengaburkan batas-batas yang sebelumnya sudah ada.
Di era digital dimana setiap orang dapat dengan mudah meraih dan mengerjakan sesuatu dengan efisien dan cepat, mungkin di zaman sebelum adanya teknologi, setiap orang memerlukan acuan kitab sebagai referensi berupa buku, sedangkan di era digital saat ini orang dapat dengan mudah mencarinya di situs internet yang akan muncul sebuah keperluan yang dicari dengan berbagai model.
Era digital adalah suatu kondisi dimana semuanya serba instan dan cepat dan dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat, bahkan di era digital saat ini seorang mubaligh dapat dengan mudah berdakwah melalui berbagai media, baik media elektronik maupun cetak. Oleh karena itu tidak hanya artis-artis saja yang bisa dengan mudah tampil ditelevisi, tetpai para da'I juga bisa tampil di televisi sambil berdakwah.
Di era ini para mubaligh mendapatkan prilaku yang nyaman karena fasilitas yang ada karena mempermudah dalam mensyiarkan islam. Orientasi dakwah juga akan semakin berkembang bahkan cenderung menjadi bisa, yang awalnya dakwah yang lebih banyak bersentuhan dengan ibadah dilandasi dengan motivasi yang kuat, dengan dilaksanakan dengan hati yang ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT semata.
Dakwah yang saat ini membutuhkan sesuatu yang simpel tetapi efektif dan tidak bertele-tele, mengingat tantangan dakwah yang saat ini beraneka ragam bentuknya. Berdakwah di era saat ini bukan hal yang mudah juga tidak sulit. Kita harus selalu menghindari suatu masalah yang dapat menimbulkan problematik atau percikan dari kebencian dan perpecahan, karena diera sekarang mudah sekali tersulut masalah yang bahkan kecil sekalipun.
Dengan demikian, peran dakwah di era digital bagi umat Islam di tanah air Indonesia sangat signifikan untuk memelihara dan menyaring berbagai serangan berbagai pemikiran, idiologi, dan paham yang dapat memecah-belah persatuan serta kesatuan umat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Waallahu Alam.
- M. Daffa Alrafi
Dakwah islam di era digital tidak terlepas dari berbagai kendala dan banyaknya tantangan yang dihadapi. Sehingga dakwah islam akan menghadapi bermacam-macam problem yang sangat kompleks dan rumit.
Setidaknya banyak tantangan dakwah Islam yang berkaitan dengan akses globalisasi dan kenyataan pluralitas agama. Bahkan apabila kita amati, dakwah Islam di era digital akan selalu menghadapi kendala apabila tidak diselesaikannya masalah kompleks yang kerap terjadi seperti, realitas sosial yang sekarang semakin beragam akibatnya adanya kesejangan di masyaraka tidak dapat kita hindari.
Globalisasi saat ini adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, melalui jaringan teknologi yang biasa kita sebut sebagai internet, dengan melalui teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan hingga penjuru dunia, sehingga realitas dunia sekarang dengan segala kemajemukan kesenjangan dan banyak ironi yang telah terjadi yang menyebabkan adanya sekat-sekat sosiso kultural bangsa yang mengaburkan batas-batas yang sebelumnya sudah ada.
Di era digital dimana setiap orang dapat dengan mudah meraih dan mengerjakan sesuatu dengan efisien dan cepat, mungkin di zaman sebelum adanya teknologi, setiap orang memerlukan acuan kitab sebagai referensi berupa buku, sedangkan di era digital saat ini orang dapat dengan mudah mencarinya di situs internet yang akan muncul sebuah keperluan yang dicari dengan berbagai model.
Era digital adalah suatu kondisi dimana semuanya serba instan dan cepat dan dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat, bahkan di era digital saat ini seorang mubaligh dapat dengan mudah berdakwah melalui berbagai media, baik media elektronik maupun cetak. Oleh karena itu tidak hanya artis-artis saja yang bisa dengan mudah tampil ditelevisi, tetpai para da'I juga bisa tampil di televisi sambil berdakwah.
Di era ini para mubaligh mendapatkan prilaku yang nyaman karena fasilitas yang ada karena mempermudah dalam mensyiarkan islam. Orientasi dakwah juga akan semakin berkembang bahkan cenderung menjadi bisa, yang awalnya dakwah yang lebih banyak bersentuhan dengan ibadah dilandasi dengan motivasi yang kuat, dengan dilaksanakan dengan hati yang ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT semata.
Dakwah yang saat ini membutuhkan sesuatu yang simpel tetapi efektif dan tidak bertele-tele, mengingat tantangan dakwah yang saat ini beraneka ragam bentuknya. Berdakwah di era saat ini bukan hal yang mudah juga tidak sulit. Kita harus selalu menghindari suatu masalah yang dapat menimbulkan problematik atau percikan dari kebencian dan perpecahan, karena diera sekarang mudah sekali tersulut masalah yang bahkan kecil sekalipun.
Dengan demikian, peran dakwah di era digital bagi umat Islam di tanah air Indonesia sangat signifikan untuk memelihara dan menyaring berbagai serangan berbagai pemikiran, idiologi, dan paham yang dapat memecah-belah persatuan serta kesatuan umat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Waallahu Alam.
- M. Daffa Alrafi
Tidak ada komentar
Posting Komentar