Bandung - Setelah ditutup selama tiga tahun, Observatorium Bosscha di Bandung akhirnya dibuka kembali untuk umum (15/6) Observatorium ini merupakan salah satu observatorium tertua di Asia dan menjadi pusat penelitian astronomi di Indonesia.
Pembukaan kembali Observatorium Bosscha ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama para pecinta astronomi. Mereka dapat kembali mengunjungi observatorium ini untuk melihat bintang-bintang dan planet-planet di langit malam.
Observatorium Bosscha memiliki teleskop refraktor dengan diameter 60 cm yang masih berfungsi dengan baik. Selain itu, observatorium ini juga memiliki museum yang menampilkan koleksi alat-alat astronomi dan informasi tentang penelitian astronomi di Indonesia.
Menurut Kepala Observatorium Bosscha, Dr. Taufiq Hidayat, pembukaan kembali observatorium ini merupakan hasil dari kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Taufiq juga mengatakan bahwa observatorium ini akan terus melakukan penelitian dan pengamatan astronomi, serta menyediakan program edukasi dan wisata ilmiah bagi masyarakat.
Pembukaan kembali Observatorium Bosscha ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap ilmu astronomi dan memperkuat posisi Indonesia dalam penelitian astronomi di tingkat internasional.
Namun, mengingat situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, pengunjung yang datang ke observatorium harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Tidak ada komentar
Posting Komentar