Mengusung tema keberagaman budaya Indonesia, kabaret ini menampilkan rangkaian cerita yang menggambarkan persatuan di tengah perbedaan. Pertunjukan dimulai dengan adegan pembuka yang menceritakan perjalanan tokoh utama, seorang pemuda, yang menjelajahi berbagai daerah di Indonesia. Setiap daerah yang dikunjungi menampilkan tarian, musik, dan kostum tradisional khas, mulai dari tari Saman dari Aceh, Jaipong dari Jawa Barat, hingga tari Cendrawasih dari Bali.
Kepala sekolah, Dr. Ratna Dewi, dalam sambutannya menyampaikan, "Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan menghargai keberagaman. Kami bangga dengan kreativitas siswa-siswi SMAN 24 Bandung yang mampu menyampaikan pesan kebangsaan melalui seni."
Penampilan para siswa diperkaya dengan penggunaan teknologi panggung modern, termasuk pencahayaan dinamis dan layar digital yang menampilkan visualisasi budaya nusantara. Musik yang mengiringi juga merupakan hasil karya siswa-siswi, dengan perpaduan alat musik tradisional dan modern.
Salah satu penonton, ibu Dinda, mengungkapkan kekagumannya, "Pagelaran ini benar-benar luar biasa. Selain menghibur, saya merasa lebih bangga menjadi bagian dari Indonesia."
Acara ini diakhiri dengan pesan haru dari seluruh pemain yang menyuarakan slogan "Berbeda-beda tetapi tetap satu" seraya mengibarkan bendera merah putih. Para penonton memberikan standing ovation sebagai tanda apresiasi atas kerja keras para siswa dan guru dalam menyelenggarakan acara ini.
Pagelaran kabaret "Bhineka Tunggal Ika" ini diharapkan menjadi tradisi tahunan di SMAN 24 Bandung sebagai wadah untuk terus memperkenalkan dan melestarikan budaya bangsa kepada generasi muda.
Reporter: Rayhany Zakira
Tidak ada komentar
Posting Komentar