Pagelaran wayang kali ini menampilkan dalang muda berbakat, Ki Raka Pamungkas, yang membawakan lakon "Pandawa Jaya". Lakon ini mengisahkan perjuangan para Pandawa dalam menjaga keharmonisan di tengah konflik yang melanda. Dengan narasi yang penuh makna, Ki Raka berhasil memadukan unsur tradisional dengan selipan humor yang relevan dengan kehidupan modern, sehingga penonton dari berbagai kalangan dapat menikmati pertunjukan ini. Kepala SMAN 24 Bandung, Bapak Sutrisno, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bentuk komitmen sekolah dalam mendukung pelestarian budaya lokal. "Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal budaya global, tetapi juga mencintai warisan leluhur kita. Wayang kulit adalah salah satu karya seni yang sarat nilai filosofis dan moral," ujarnya.
Selain pertunjukan wayang, acara ini juga dimeriahkan dengan bazar makanan tradisional seperti serabi, lotek, dan nasi liwet yang disediakan oleh OSIS. Penonton juga dapat mengikuti workshop singkat tentang cara membuat wayang kertas sebagai upaya memperkenalkan seni kerajinan kepada generasi muda. Semua kegiatan tersebut menambah semarak suasana malam budaya di SMAN 24 Bandung. Pagelaran wayang kulit ini mendapat apresiasi positif dari para hadirin.
Salah seorang siswa, Nabila, mengungkapkan rasa bangganya dapat menyaksikan pertunjukan budaya yang berkesan. "Ini pengalaman luar biasa. Saya jadi lebih memahami cerita-cerita wayang dan merasa lebih dekat dengan budaya Indonesia," tuturnya. Acara ini diharapkan menjadi tradisi tahunan yang terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya bangsa.
penulis : Rayhani Zakira
Tidak ada komentar
Posting Komentar