Belajar dari Brillante, Gunung bukan hanya soal puncak

Insightcybermedia, Bandung - Gunung menjadi destinasi yang semakin digandrungi, terutama di kalangan pemuda. Bagi sebagian orang, mendaki gunung mungkin dianggap sebagai aktivitas yang melelahkan dan sia-sia. Jalur yang ekstrem, medan terjal, serta cuaca yang tak menentu membuat pendakian tampak seperti pengorbanan fisik yang besar. Namun, bagi banyak pemuda, mendaki gunung lebih dari sekadar perjalanan fisik ini adalah perjalanan menemukan jati diri.
Salah satu komunitas yang memahami dan mendukung kebutuhan tersebut adalah Brillante. Komunitas ini lahir pada tahun 2010 di Kota Cimahi, tepatnya di Kampung Serut, sebagai respons terhadap keresahan yang dirasakan para pemuda.
Masa muda sering dianggap sebagai fase pencarian jati diri, sebuah periode penuh gairah untuk mencoba hal-hal baru dan mencari makna hidup. Namun, di sisi lain, fase ini juga rentan terhadap pengaruh negatif. Di sinilah Brillante hadir, memberikan wadah positif bagi para pemuda untuk menyalurkan energi dan hasrat mereka.
Salah satu aktivitas utama komunitas Brillante adalah mendaki gunung. Aktivitas ini tidak hanya menjadi sarana olahraga dan petualangan, tetapi juga medium refleksi diri. Gunung-gunung di Jawa Barat seperti Burangrang, Manglayang, Cikuray, hingga Ciremai yang dikenal sebagai "atap Jawa Barat" telah menjadi saksi perjalanan mereka.
Brillante bukan hanya tentang menaklukkan puncak. Komunitas ini juga membangun nilai kebersamaan dan tanggung jawab. Dalam setiap pendakian, para anggota diajarkan untuk saling menjaga, saling menolong, serta saling melengkapi. Jargon "together we are strong" menjadi prinsip utama dalam setiap kegiatan mereka.
"Puncak gunung itu cuman bonus, yang paling penting adalah kerbersamaannya. Ketika di perjalanan dan pendakian banyak cerita unik yang menjadi kenangan, karena yang terpenting bukan dimana tempatnya, tapi bersama siapa kita duduk." Ujar Naufal Ziyad Salim, Ketua Brillante.
Selain mendaki gunung, Brillante juga mengadakan kegiatan rutinan lain seperti bakti sosial, pengajian rutin, dan olahraga. Tujuannya adalah membentuk pemuda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kepedulian sosial.
Reporter : Muhammad Fahmi Abdulhafizh

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo