Insight-cybermedia.com – Bandung, Festival Sada Awi yang baru saja diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, telah berhasil mencuri perhatian publik dengan konsepnya yang inovatif. Menggabungkan alat musik tradisional Sunda, seperti kecapi, gamelan, dan suling, dengan teknologi modern, festival ini menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pelestarian dan pengembangan budaya lokal. Inovasi yang ditawarkan dalam festival ini patut diapresiasi sebagai sebuah upaya untuk menjembatani tradisi dengan perkembangan zaman.
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, banyak kesenian tradisional yang terancam punah atau terlupakan, terutama dalam kalangan generasi muda yang lebih akrab dengan musik digital. Namun, Festival Sada Awi memperlihatkan bahwa tradisi dan teknologi tidak harus berjalan secara terpisah, melainkan dapat saling melengkapi. Dalam acara ini, alat musik tradisional seperti kecapi dan gamelan dipadukan dengan perangkat teknologi canggih, seperti sound system digital, proyektor visual, dan perekam suara digital yang memperkaya pengalaman musik. Penggunaan teknologi ini tidak hanya mempertajam kualitas suara, tetapi juga memungkinkan para musisi untuk mengeksplorasi improvisasi yang lebih bebas dan eksperimen dengan berbagai genre musik.
Salah satu hal yang patut diperhatikan dalam Festival Sada Awi adalah integrasi antara seni tradisional dengan teknologi bukan hanya sekedar hibridisasi semata. Melainkan, hal ini mencerminkan sikap inklusif terhadap perkembangan zaman, sekaligus menjawab tantangan dalam melestarikan warisan budaya. Penampilan musisi yang memanfaatkan alat musik tradisional dalam format yang lebih modern ini mampu menarik perhatian khalayak yang lebih luas, tanpa mengurangi esensi dari musik tersebut.
Selain itu, penggunaan teknologi juga memungkinkan festival ini untuk menjangkau audiens yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan menampilkan pertunjukan secara daring dan merekam setiap pertunjukan, Festival Sada Awi telah memperkenalkan kecapi, gamelan, dan alat musik Sunda lainnya kepada dunia, mengajak masyarakat global untuk lebih mengenal budaya Indonesia.
Namun, meskipun teknologi memberikan keuntungan dalam aspek distribusi dan eksperimen musik, tetap harus dijaga agar filosofi dan nilai-nilai dari musik tradisional tidak hilang dalam proses modernisasi. Oleh karena itu, penyelenggara festival ini perlu memastikan bahwa integrasi teknologi tidak hanya bersifat komersial, tetapi juga dapat mengedepankan nilai-nilai budaya Sunda yang terkandung dalam musik tradisional itu sendiri.
Festival Sada Awi menjadi bukti bahwa pelestarian budaya tradisional tidak harus mengorbankan kemajuan teknologi. Sebaliknya, teknologi dapat menjadi alat untuk memperkaya dan mengembangkan seni tradisional, sehingga budaya lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan diterima oleh generasi muda serta dunia internasional. Inovasi semacam ini harus terus didorong, karena di dalamnya terkandung harapan agar warisan budaya tetap relevan dan hidup di tengah dinamika zaman.
Reporter: Muhammad Kamal Rijki
Sangat menginspirasi
BalasHapus