Muhammad Nur: 3 Dekade bersama Bank Indonesia

Insightcybermedia, Bandung - Lahir di Tangerang pada tahun 1968, Muhamad Nur tumbuh sebagai sosok yang memadukan semangat lokal dengan visi global. Perjalanan akademiknya dimulai di Universitas Lampung, tempat ia meraih gelar Sarjana di bidang Sosial Ekonomi Pertanian pada tahun 1990. Namun, langkahnya tak berhenti di situ. Dua dekade kemudian, ia meraih gelar Master di bidang Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia pada tahun 2007, memperkuat pemahaman strategisnya untuk menghadapi kompleksitas dunia ekonomi dan kebijakan publik. Karier Muhamad Nur di Bank Indonesia dimulai pada tahun 1993, sebuah langkah awal yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Selama lebih dari tiga dekade, ia menjadi saksi sekaligus aktor dari berbagai dinamika kebijakan ekonomi nasional. Saat ini, Muhamad Nur menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat

 sebuah posisi strategis yang memungkinkannya menggerakkan perekonomian salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Namun, jalan menuju jabatan ini penuh dengan pengalaman yang memperkaya. Sebelum bertugas di Jawa Barat, ia menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau pada periode 2022-2024. Sebelumnya lagi, pada 2019-2022, Muhamad Nur memimpin Grup Departemen Komunikasi yang bertanggung jawab atas relasi lembaga publik dan pengelolaan program sosial. Pengalaman ini memberinya perspektif unik dalam menjalin hubungan lintas sektor dan memaksimalkan dampak sosial dari kebijakan ekonomi. Salah satu momen berkesan dalam kariernya adalah saat ia menjadi Plt Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

pada tahun 2017. Peran ini menjadi tonggak penting dalam membangun konektivitas antara ekonomi lokal dan nasional di salah satu wilayah yang kaya sumber daya alam tersebut. Apa yang membuat Muhamad Nur menonjol adalah kemampuannya untuk tetap relevan dalam perubahan zaman. Dengan latar belakang sosial-ekonomi yang kuat, ia mampu menjembatani kebijakan makroekonomi dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Filosofi kepemimpinannya adalah bahwa ekonomi bukan sekadar angka, tetapi cerita tentang manusia, komunitas, dan perubahan. Muhamad Nur tidak hanya menjadi figur birokrat, tetapi juga seorang inspirator yang terus mendorong inovasi dan kolaborasi.

Reporter: Reni Nursakinah