Insightcybermedia, Bandung - Sebuah ibukota biasanya terkenal dengan daerah maju yang menjadi pusat ekonomi, infrastukrtur, dan kebudayaan. segala fasilitas terpusat di ibukota dan dapat mudah diakses oleh setiap warganya. Akan tetapi hal ini tidak dapat ditemukan di Kota Serang yang merupakan ibukota dari sebuah provinsi paling barat pulau jawa, yaitu provinsi Banten. Provinsi ini mulai menjadi wilayah mandiri pada 4 Oktober 2024 setelah memekarkan diri dari Provinsi Jawa Barat, hasil dari pemekaran tersebut kota Serang dipilih sebagai ibukota provinsi Banten hingga sekarang.
Pemekaran daerah dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengembangkan daerah agar jauh lebih baik daripada kondisi sebelumnya, hal ini lah yang diharapkan atas pemekaran provinsi Banten dari Provinsi Jawa Barat. Akan tetapi sepertinya hal ini hanyalah menjadi angan-angan semata, mari kita ambil contoh dari Kota Serang, sebagai sang ibukota provinsi yang seharusnya menjadi daerah paling maju tetapi pada kenyataannya masih sangat jauh dari kalimat tersebut.
Warga Kota Serang kerap menyampaikan keluhan-keluhannya melalui salah satu akun Instagram di Kota Serang, yaitu @infoserang. Pada kolom komentar banyak yang mengeluhkan peran pemerintah yang lamban dalam memperbaiki infratruktur yang ada, seperti contohnya perbaikan kualitas jalan, perbaikan penerangan, dan juga perbaikan drainase. Ombudsman Banten mengatakan jika pada Desember 2023 terdapat 13 proyek ruas jalan yang belum tuntas pengerjaannya.
Selain masalah infrastruktur dasar di atas, terdapat masalah lain seperti kurangnya pusat kegiatan masyarakat dan ruang terbuka hijau yang memadai. Meskipun selama kurun waktu 2021-2023 Kota Serang telah membangun beberapa taman, akan tetapi kondisinya kurang memadai dan kurangnya perawatan oleh dinas terkait, hal ini menjadikan taman tersebut sepi pengunjung. Selain itu pusat kegiatan masyarakat yang sering digunakan seperti Stadion Maulana Yusuf dan Alun-Alun Kota Serang kondisinya gelap dan juga sangat tidak tertata.
Masalah Kota Serang tidak hanya berhenti di sana, terdapat masalah lain yang tidak kalah serius, yaitu masalah transportasi umum yang sangat buruk. Kota-kota besar lainnya sudah mulai membenahi transportasi umumya dengan pengadaan Buss Rapid Transit (BRT) akan tetapi Kota Serang masih berkutat dengan trayek angkot yang semrawut dan tidak efektif, pemerintah hanya membangun halte di beberapa titik tapi tidak menyediakan armada bus yang bisa digunakan oleh masyarakat, masalah transportasi umum ini tentunya mengakibatkan macet di beberapa titik yang diakibatkan masyarakat tidak memiliki banyak opsi transportasi umum.
Pada usia Kota Serang yang akan menginjak 25 tahun pada tahun depan, sangat besar harapan agar stakeholder terkait melakukan perbaikan dan perubahan yang signifikan terhadap penyelesaian masalah-masalah yang ada, terlebih Kota Serang akan memiliki pemerintahan yang baru, diharapkan dapat membawa angin segar bagi kemajuan kota Serang.
Penulis : Naqib Al Ghazy
Tidak ada komentar
Posting Komentar