Wabah Virus Kongo Meningkat Pemerintah dan Tenaga Medis Siaga

Insightcybermedia.com, Bandung – Penyebaran wabah Crimean-Congo Hemorrhagic Fever (CCHF) atau yang dikenal sebagai virus Kongo semakin mengkhawatirkan di beberapa wilayah. Virus ini, yang ditularkan melalui gigitan kutu dan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh hewan dan manusia yang terinfeksi, telah memicu peningkatan kasus di sejumlah daerah.(17/12/24)

Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa wabah ini mulai merebak setelah beberapa laporan kasus di pedesaan, di mana masyarakat sering berinteraksi dengan hewan ternak. Gejala umum dari penyakit ini meliputi demam tinggi, nyeri otot, muntah, serta perdarahan internal yang dapat berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.

"Kami tengah memperketat pengawasan di daerah rawan dan menyediakan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan gigitan kutu,"ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Indra Sumantri.

Tim medis dan tenaga kesehatan dilibatkan dalam penanganan serta pemantauan kasus-kasus baru. Sementara itu, pemerintah mulai menginstruksikan penanganan hewan ternak dengan penyemprotan insektisida dan meningkatkan pemakaian alat pelindung diri (APD) untuk para peternak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah virus Kongo memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, mencapai 10-40%. Selain itu, belum tersedia vaksin spesifik untuk penyakit ini, sehingga pencegahan menjadi langkah paling efektif.

Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala serupa. Pemerintah juga terus mengupayakan koordinasi dengan lembaga kesehatan internasional guna mengatasi wabah ini.

Reporter: Nisrina Thufailah Robbani

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo